Sedikit berbagi cerita. Ini adalah cerita biasa pada malam
minggu. Seperti para remaja pada umumnya, dan para jomblo pada khususnya, malam
minggu adalah malam yang sama saja dengan malam-malam lain. Tapi hanya sedikit
berbeda pada tingkat kegalauannya. Malam itu, 17 November 2012, sekitar jam
setengah 8 setelah shalat isya, bukannya menikmati malam yang indah itu, tapi
malah rajin-rajinya kerja tugas bahasa Indonesia yakni “Membuat Video Pembacaan Puisi”.
Nahh… tadi sekedar pembuka, sekarang masuk ke cerita.
Ceritanya, puisi yang akan saya bawakan tentang perpisaha antara kekasih dan kekasih
yang satunya. Jadi, latar panggungnya saya ambil sebuah masjid megah di Pinrang, yaitu Masjid
Al-Munawwir. Tema perpisahan latarnya di masjid, pilihan yang sempurna #ehhh.
Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan namun ada hubungannya.
Ada satu hal yang bisa dikatakan sangat memalukan bagi saya dan teman saya. Ketika
itu sedang asyik-asyiknya mencari tempat yang paling baik di sekitar masjid.
Nah… teman saya ini bilang “Mau ki tempat
gelap yang bagaimana kah ?”. Pikiran pertama yang muncul ketika membaca atau
mendengar kalimat hanya kalian aja yang tau, tapi pasti mengarah ke hal-hal
yang agak gimana gitu… Untung teman saya yang bilang itu seorang cewek, kalau
cowok gimana ? pasti pikiran orang-orang disekitar saya waktu itu mengira kalau
saya itu homo.
Tapi sebenarnya, maksud dari pertanyaan itu ialah mencari tempat
yang agak sesuai dengan teman, yahh yang ada nuansa-nuansa gelap-gelap gitu lah…