GELAP !!!

on Selasa, 11 Desember 2012
Sedikit berbagi cerita. Ini adalah cerita biasa pada malam minggu. Seperti para remaja pada umumnya, dan para jomblo pada khususnya, malam minggu adalah malam yang sama saja dengan malam-malam lain. Tapi hanya sedikit berbeda pada tingkat kegalauannya. Malam itu, 17 November 2012, sekitar jam setengah 8 setelah shalat isya, bukannya menikmati malam yang indah itu, tapi malah rajin-rajinya kerja tugas bahasa Indonesia yakni “Membuat Video Pembacaan Puisi”.

Nahh… tadi sekedar pembuka, sekarang masuk ke cerita. Ceritanya, puisi yang akan saya bawakan tentang perpisaha antara kekasih dan kekasih yang satunya. Jadi, latar panggungnya saya ambil  sebuah masjid megah di Pinrang, yaitu Masjid Al-Munawwir. Tema perpisahan latarnya di masjid, pilihan yang sempurna #ehhh

Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan namun ada hubungannya. Ada satu hal yang bisa dikatakan sangat memalukan bagi saya dan teman saya. Ketika itu sedang asyik-asyiknya mencari tempat yang paling baik di sekitar masjid. Nah… teman saya ini bilang “Mau ki tempat gelap yang bagaimana kah ?”. Pikiran pertama yang muncul ketika membaca atau mendengar kalimat hanya kalian aja yang tau, tapi pasti mengarah ke hal-hal yang agak gimana gitu… Untung teman saya yang bilang itu seorang cewek, kalau cowok gimana ? pasti pikiran orang-orang disekitar saya waktu itu mengira kalau saya itu homo.

Tapi sebenarnya, maksud dari pertanyaan itu ialah mencari tempat yang agak sesuai dengan teman, yahh yang ada nuansa-nuansa gelap-gelap gitu lah…

Okeee… cukup sekian berbagi ceritanya kali ini.. 

tambahan : 
Namanya, Wiwi

 

Dua Pelangi

on Selasa, 10 April 2012
Pelangi ganda, suatu hal yang paling mengesankan buatku. Luar biasa, dua kata yang paling awal muncul di dalam batinku. Dengan arah, bentuk, dan warna yang sama. Tak lupa, tujuan yang sama pula, yaitu mengidahkan langit biru yang ku tatap sore ini. Berbaur dengan kelompok-kelompok sang malaikat langit yang terbang pulang menuju singgasananya. 

Pelangi ganda, menggambarkan citra keindahan yang sesungguhnya. Memanjakan bagi yang memandang. Tak cuma itu, menindih rasa gelisah dengan kedamaian, itupun yang kurasakan saat itu. Membayangkan berada di tempat seindah itu, khayalan yang mengetuk-ngetuk pintu imajinasiku. 

Sayang, kini ia tak dapat lagi terlihat. Gelap malam dan riuh hujan menghapusnya dari kedudukan sebagai ratu langit. Saat pelangi itu mulai mencoba untuk berlari, tak ada yang bisa ku perbuat. Hanya termenung dan terdiam. Benakku berontak, "Kau harus mengejarnya". Mengejar Pelangi ? Aku rasa itu tidak mungkin.

Kini aku hanya berharap untuk dapat melihat dua pelangi indah itu lagi.



sumber gambar
maaf, saya tidak bisa memotret pelangi itu

Malaikat Cahaya

on Jumat, 16 Maret 2012
Malam bersembunyi dalam gelap. Kini bermacan desas-desus deras menghantam fantasiku. Aku telah jatuh, tatkala harap telah berpindah pemiliknya. Kesepuluh jemari masih menggerutu di atas papan kunci, menunggu pinangan indah dari pemilik separuh hati.

“Krinnggg,” buatan Finlandia itu kini memajang seuntai kata. Hati kini dipagari rindu, amat dalam dan sangat dalam.

“Tetap sabar, aku yakin semangatmu tak prnah habis,” rasaku bergetar, sebuah kalimat penyemangat yang jiwaku ingin sekali saksikan. Malam ini kau datang, mengobati pilu dan kesakitan. Aku senang.

 # # #

Malam ini aku kembali jatuh…
Apakah kau akan kembali datang, wahai Malaikat Cahayaku …