LKS FISIKA

on Kamis, 24 Maret 2011

Krinnnggggg ….!


Suara lonceng berbbunyi.

“Semua siswa harap masuk ke kelasnya masing – masing menunggu bapak ibu guru” teriak seorang guru setelah apel pagi selesai. Kemudian, semua siswa pun masuk ke kelas masing – masing menunggu gurunya. Begitu pula dengan aku. Berlari menuju ke kelas ku yang berada tidak jauh dengan tempat apel pagi berlangsung.

Prakkk …

Pintu kelasku terbuka dengan keras yang memang sebelumnya tertutup rapat. Setelah masuk, para penguhuninya sepertinya sibut dengan aktivitas masing – masing. Tetapi ada sesuatu yang mengganjal di fikiranku. Kuambil tasku dan kubuka dengan sangat kasar. Ternyata aku lupa membawa LKS ku yang akan dikumpul pada hari itu juga.

Ahh… Mengapa aku bisa lupa ? Tapi aku masih muda. Apa memori dalam otakku terbatas ? Tapi otak itu mempunyai memori yang tidak terbatas. Setidaknya aku masih ingat kejadian – kejadian sekitar 10 tahun lalu. Bukankah itu baik. Tapi mengapa aku bisa lupa untuk membawa LKS ku tadi pagi ? Banyak yang bilang bahwa aku teledor.

Kucoba mencari dibawah laci mejaku. Kuobrak – abrik seluruh buku dibawah laci meja ku yang memang sengaja kusimpan sejak minggu lalu. Kertas dan sampah berjatuhan ke lantai. Detak jantungku seakan ingin mengejar detik demi detik yang terlewati. Kuseka keringat di dahiku yang menemaniku sejak tadi. Yang terbayang dalam pikiranku hanyalah wajah dari guruku yang killer dengan bibir yang agak tebal seakan ingin memakanku.

“Astagaaa …” teriakku sambil menghentakkan telapak tangan ke dahiku.

Sekarang aku ingat bahwa LKS ku dipinjam oleh Doni.

“Don… kamu yang pinjam LKS Fisikaku kan … ?” tanyaku dengan nada agak kesal.

“Memang, saya yang pinjam LKS mu” jawab Doni dengan santai.

“Sekarang, mana LKS ku yang kamu pinjam itu ? ”
“Ada dirumah … “

“Kenapa kamu tidak bawa, padahal sebentar lagi guru ganas itu masuk”

“Wah.. wahh… sudah benar – benar parah nih sifat teledormu itu wan. Mungkin kamu harus masuk Rumah Sakit Jiwa dech …” kata Doni sambil sedikit bercanda.
“Maksudmu … ?”

“Hey Wan, bukankan kamu sendiri yang bilang kalo aku bisa pinjam LKS mu sampai minggu depan” jawab Doni dengan tegas.

“Tapi kan hari ini mau dikumpul”

“Ha…Ha…Ha…” tawa Doni seakan menjernihkan suasana.

“Bukakah kamu juga dengar pertemuan lalu bahwa ibu yang galak itu tidak masuk pada pertemuan berikutnya karena sedang mengikuti DIKLAT” jelas Doni.
“Jadi, hari ini LKS belum dikumpul ?” tanyaku

“iya…”
“OMG … “ aku juga tertawa akan diriku sendir.

“Jadi, sekarang kamu cepat – cepat dech ke Rumah Sakit Jiwa” canda Doni sekali lagi.